sindanglaya-cipanas.desa.id- Sejak tahun 2002, kabupaten Cianjur telah mengambil langkah progresif dalam pemberdayaan perempuan, khususnya bagi perempuan kepala keluarga. Program ini tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga hukum dan pendidikan, menciptakan fondasi yang kuat untuk perlindungan dan kemandirian perempuan serta anak-anak mereka.
Salah satu tonggak penting dalam perjalanan ini adalah pengembangan program pemberdayaan hukum pada tahun 2005. Program ini dirancang untuk memberikan perlindungan hukum bagi perempuan dan anak, memastikan bahwa mereka memiliki akses ke sumber daya dan pengetahuan untuk melindungi hak-hak mereka.
Pada tahun 2008/2009, Pekka, sebuah organisasi yang berdedikasi untuk pemberdayaan perempuan, memperkenalkan kegiatan Pendidikan Sepanjang Hayat.
Program ini menargetkan pendidikan bagi anak-anak usia di bawah 6 tahun dan perempuan, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi salah satu inisiatif utama, menyediakan pendidikan awal yang penting bagi anak-anak di lingkungan kelompok Pekka.
Namun, tantangan masih ada. Beberapa anak di bawah usia 6 tahun belum dapat mengikuti pendidikan PAUD karena berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi keluarga yang memaksa mereka untuk bekerja atau dititipkan kepada tetangga dan kerabat. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan yang erat antara PAUD dan ekonomi perempuan di masyarakat.
Baru-baru ini, Serikat Pekka Cianjur bekerja sama dengan tim dari Bank Dunia untuk mengadakan diskusi kelompok dengan TP PKK dan Pemerintah Desa Sindanglaya.
Diskusi ini berfokus pada pengembangan PAUD dan upaya meningkatkan produktivitas perempuan di bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menandai langkah selanjutnya dalam pemberdayaan perempuan di Cianjur.
Kepala Desa Sindanglaya, Nyanyang Kurnia Sanusi mengatakan, dengan dukungan yang berkelanjutan dan kolaborasi antara berbagai pihak, masa depan yang lebih cerah bagi perempuan kepala keluarga di Cianjur tampak semakin nyata.
"Pendidikan, perlindungan hukum, dan peningkatan ekonomi terus menjadi fokus utama dalam upaya pemberdayaan yang berkelanjutan ini," kata Nyanyang.
Dengan begitu, lanjutnya, pertumbuhan PAUD melalui Pekka berjalan seiring dengan pengembangan PAUD lainnya yang didirikan melalui Posyandu dan berbagai yayasan.
"Dalam hal ini, peran pemerintah desa sangat krusial, dengan berbagai inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan peran dan fungsi PAUD di wilayah kami," pungkasnya. (dan's/MSID)*